Bertepatan dengan momen pengenalan atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) bagi peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025, MA Ma’arif NU 1 Cilongok menggelar diskusi mengenai moderasi beragama dan wawasan kebangsaan pada Selasa (16/7/2024).
Kegiatan diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber. Salah satunya adalah tokoh agama Konghucu, yang sekaligus anggota Presidium Forum Persaudaraan Lintas Iman (Forsa) Banyumas Budi Rohadi.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Rohadi menyampaikan tentang bagaimana agama dapat mengakomodasi budaya lokal, menghasilkan akulturasi yang memperkaya kereagaman antara agama dan budaya setempat. Materi tersebut membuka wawasan siswa mengenai sikap yang tepat dalam beragama di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Menurut Budi Rohadi, kemajemukan merupakan aset bangsa dan perkembangan agama dan budaya yang ada di Indonesia tidak lepas atau sejalan dengan nilai-nilai kebudayan yang ada. Budi berharap, nilai-nilai tersebut bisa menjadi penyemangat dan pegangan untuk menjaga NKRI.
“Siswa-siswi MA Ma’arif NU 1 Cilongok ini diharapkan siap untuk menjadi agen-agen perubahan dalam menggaungkan moderasi beragama dan nilai-nilai kebangsaan,” ucap Budi.
Pada kesempatan yang sama, diadakan pula deklarasi dan kampanye anti-kekerasan disekolah/madrasah. Budi Rohadi menyampaikan, deklarasi dan kampanye ini merupakan kerja sama dari Forsa Banyumas, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, MA Ma’arif NU 1 Cilongok, dan Pramuka UIN Saizu.
Menurutnya, deklarasi dan kampanye ini dilakukan untuk mencegah perilaku bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi di lingkungan pendidikan.
“Kami ingin menghadirkan sekolah atau madrasah yang ramah siswa. Tidak ada kekerasa, baik fisik, verbal maupun seksual, dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu keharmonisan,” kata Budi.